Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 19:18:35【Resep】560 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(7)
Sebelumnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Selanjutnya: Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta
Artikel Terkait
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke
- Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
Resep Populer
Rekomendasi

BPOM respon sirop obat dari India diduga ber

Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya

Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke